Sunday, November 4, 2012

Khilaf

Tadi malam, ada kejadian yang sangat menghebohkan dunia twitter, seorang 'selebtwit' menuai kecaman publik, dikarenakan tweetnya dianggap becanda berlebihan, karena ada unsur melecehkan korban perkosaan. setelah banyak yang mengecam dia, akhirnya dia sadar dan meminta maaf kepada publik kalo dia memang salah dan becandanya terlalu berlebihan.

Mengingat isu perkosaan akhir-akhir ini yang sedang marak, menjadikan isu ini sangat sensitif bagi publik, jangankan dibuat candaan, berita bener aja kalo kata-katanya tidak pas bisa menuai kecaman publik. ya, itulah dunia twitter, media sosial tanpa intonasi yang sarat akan miskomunikasi.

Ada yang memaafkan, dan ada juga yang masih kesal lalu terus nyinyir dan memaki, ya memang konsekuensinya main twitter itu ya begitu. tapi bagi saya, dengan dia meminta maaf ke publik dan mengakui kesalahannya itu sudah cukup. saya sangat memaklumi bahwa itu adalah kekhilafan. dengan kata lain, saya memaafkannya. 

Teman twitter saya Dimas Bilang :

"Meminta maaf terkadang susah, tapi mulia. memaafkan terkadang lebih susah, tapi lebih mulia."

Sempat merenung sejenak saat semalam mengetahui peristiwa ini di twitter, berfikir bahwa, bagaimana jika saya yang kebetulan di khilafkan oleh yang Maha Kuasa? maksud saya, bahwa khilaf itu adalah fitrah manusia, manusia itu sumbernya salah, namun masih banyak orang yang mungkin sudah kepalang kesal dan benci, jadi melupakan hal itu, sehingga sulit untuk memaafkan seseorang yang khilaf atau melakukan kesalahan.

Ahmad Dhani bilang bahwa sesungguhnya iblis itu ada dan bersemayam di hati yang penuh dengan benci.

Saya sangat takut sekali jika seandainya saya yang di khilafkan, tapi rasa takut saya ini menjadikan saya jadi lebih hati-hati dan sering-sering merenung agar dijauhkan dari kekhilafan, mungkin kalo orang arab bilang "Dzikir" :p

Kesimpulannya  adalah, bahwa manusia itu pasti berbuat kesalahan, jika orang lain salah namun dia sadar atas kesalahannya dan meminta maaf, maafkanlah. karena boleh jadi besok lusa kita yang melakukan kesalahan itu, bayangkan jika tidak ada orang lain yang memaklumi dan memaafkan? Spooky.

Saya akan mengutip beberapa bait lirik lagu Ebith G Ade yang menjadi kekuatan saya untuk selalu memaafkan orang lain.

"Sedang Tuhan di atas sana, Tak pernah menghukum
Dengan sinar matanya yang lebih tajam, Dari matahari"

~Ebith G Ade



Salam,

Arie MacCa